Terlahir dengan nama Charles Francis Richter di Hamilton, Ohio, Amerika Serikat, Richter tak pernah menyangka namanya akan abadi sebagai ukuran kekuatan gempa. Lelaki kelahiran 26 April 1900 ini tergolong jenius. Dalam usia 16 tahun ia sudah mulai menduduki bangku kuliah di University of Southern California. Dari situ ia melanjutkan ke Stanford University dan melanjutkan ke California Institute of Technology (Cal Tech) di mana ia sukses menggondol gelar doktoral bidang teori fisika.
Saat ia mengejar gelar Ph.D, Richter tertarik untuk bekerja pada Cal Tech sebagai ahli fisika. Akhirnya ia diterima sebagai seorang ahli seismologi, suatu bidang yang sesungguhnya Richter tidak terlalu kuasai. Namun ia justru menjadi ahli seismologi terkemuka di situ. Di institusi ini pula ia mengembangkan sebuah cara untuk mengenali kekuatan gempa dengan menggunakan ukuran yang objektif. Pada saat itu kekuatan gempa bumi diukur menggunakan kerusakan yang ditimbulkan. Richter beserta partnernya, Beno Gutenberg, menemukan skala ukuran tersebut dan mempublikasikannya dalam rangkaian paper tahun 1935.
Skala yang diciptakan Richter ini mengukur kekuatan guncangan gempa bumi berdasarkan ketinggian seismik, yakni gelombang laut. Sejak itu orang menghitung kekuatan gempa dengan diikuti istilah skala Richter hingga hari ini. Pada 20 April 1985 Richter meninggal dunia namun namanya terus abadi di benak semua umat manusia
Bagus ya gas
ReplyDeleteeh, link blog gue ya, http://bonbesurgerion.blogspot.com
ReplyDeleteadek bagas..
ReplyDeleteyap, mang RICHter jadi terkenal di dunia gempa..
waloupun sebenarnya, skala gempa yang dipake bukan cuman punya dia aja yang dipake,,
lam kenal