2.29.2008

Pagi



..PAGI..

Pagi selalu begitu indah untuk
dirasa..
dipandang..
dan
dihirup!


Pagi seakan mempunyai kekuatan magis untuk dunia
Mempunyai kekuatan dan asa
Mempunyai batas antara ada dan tiada
Mampunyai selubung antara gelap dan terang
Mempunyai tabir antara sadar dan tertidur
Mempunyai banyak cerita dan kisah


Kisah tentang lahirnya sebuah hari..
Kisah tentang sebuah asa baru..
Kisah tentang sebuah semangat baru..
Kisah tentang hadirnya kekuatan baru..
Kisah tentang harapan...
Kisah tentang awalnya sebuah doa!!


SEMOGA DAPAT KULALUI SEMUA SISA HARI INI DENGAN CINTA - TANPA KEBENCIAN!
SEMOGA DAPAT KUJALANI HARI INI DENGAN RIDHA-MU YA RABBI!!


2.14.2008

Valentine


SELAMAT HARI KASIH SAYANG



Semoga semua ruang didunia dipenuhi KASIH & SAYANG


Sehingga tidak ada lagi tempat untuk KEBENCIAN

2.11.2008

Cita-cita ku Jadi Tentara


TENTARA MASA DEPAN


Gagah Jelas
Berani Pasti
Bertanggung Jawab Harus
Rela Berkorban demi sebuah misi yang bernama KEMANUSIAN

Terasa bangga seandainya dapat menjadi tentara
Terasa bahagia menyandang misi mulia


Tapi ...
Cita-cita itu harus layu sebelum berkembang
Karena tentara masih menjadi suatu profesi yang menurut orang tua saya berbahaya

Bagaimana jika mati dimedan pertempuran
Bagaimana jika cacat permanen
Bagaimana dengan keluarga yg ditinggalkan selama bertugas
Bagaimana mencukupi kebutuhan jika gaji kecil

Hahahahahaha....
Bukankah semua orang pasti mati
Apapun profesinya!!!!!!!!

Bukankan semua pekerjaan selalu punya resiko
Apapun pekerjaannya

Entahlah..
Mungkin saya hanya dapat memendam dan memendam cita
tanpa pernah terealisasi....




2.10.2008

Sekat Antar Manusia



Sekat di antara manusia



Kalau kita mau menyadari kehidupan ini dan mau dengan jujur melihat masyarakat di sekitar kita, seringkali antara manusia yang satu sulit untuk bergaul dengan manusia yang lain. Apakah yang menjadi penghalang? Pemisah atau penyekatnya itu memang tidak kasat mata, tidak mampu dideteksi dengan mata, tetapi mampu memisahkan manusia yang satu dengan yang lain.

Apakah "pemisah" itu? Yang kadang-kadang amat jahat dan mungkin amat pekat untuk diterobos, yang mengalahkan persaudaraan, mengalahkan budi baik, hubungan baik, mengalahkan yang lain-lain; sehingga membuat kita sulit untuk bergaul dengan yang lain.

Pemisah atau penyekat itu tidak lain adalah predikat-predikat atau status yang kita punyai. Kalau saya menyebutkan bahwa saya umat beragama A maka saya membuat penyekat dengan umat beragama lain. Saya dari umat beragama A dan kamu umat beragama B, saya biarawan dan kamu umat awam, saya murid dan kamu guru, saya orang mampu dan kamu bawahan. Sangat banyak! Kalau kita menuliskan predikat-predikat ini, mungkin lebih tebal dari buku telepon yang kita punyai. Saya ibu, saya ayah, saya anak, saya karyawan, saya majikan, saya pimpinan...sedangkan kamu bukan ! Begitu saya menyadari bahwa saya adalah saya dengan predikat beda, maka saya menganggap Anda berbeda dengan saya.

Memang predikat-predikat itu diperlukan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Tetapi, untuk kepentingan batin kita, untuk pembentukan mental kita yang sehat, kalau suatu saat kita mau menyingkirkan semua predikat itu untuk sementara, apakah yang kita lihat? Kalau kita mau sesaat menyingkirkan predikat-predikat yang merupakan pagar, yang merupakan penyekat yang dahsyat itu, maka kita akan melihat akar yang sama pada setiap orang.

Apakah itu? Tidak lain bahwa kita semua adalah manusia. Saya adalah manusia, demikian juga kamu, pimpinan kita adalah manusia, kamupun manusia. Kamu yang menjadi pimpinan adalah manusia dan yang Kamu pimpin juga manusia seperti kamu.

Kesadaran akan hakikat kita sebagai manusia inilah yang kadang-kadang dibungkus dan masih ditambah lagi dengan sekat yang berupa bermacam-macam predikat. Kalau kita sudah maju dan sukses, berhasil menjadi pimpinan, mempunyai jabatan tertentu-merasa atau menjadi peran tertentu, maka kadang-kadang kita berpikir seolah-olah kita sudah bukan manusia lagi, bahkan mungkin kita memandang yang lain menjadi bukan manusia lagi.

Jaminan Masuk Surga



Jaminan masuk surga



Ada seorang bertanya, "Apakah saya akan masuk surga setelah saya meninggal ?" Saya jawab, "Saya tidak tahu !. Jujur saja, saya tidak tahu. Nanti kamu masuk surga atau masuk neraka, siapa yang tahu?" Kalau saya jawab, "Ya, Anda pasti masuk surga." Itu ceroboh sekali. Kalau saya jawab, "Kamu masuk neraka." Belum tentu !!

Masuk surga atau masuk neraka, tergantung amal kita, tergantung perbuatan kita. Dengan perbuatan yang baik, dengan amal yang baik, kita akan masuk ke alam yang lebih baik. "Tetapi, apakah saya sudah banyak berbuat baik dan nanti pasti dimasukan ke dalam alam yang lebih baik?" tanya dia. Tidak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa sesudah meninggal dia akan dimasukan ke alam yang lebih baik, kecuali dirinya sendiri. Karena dirinya sendiri yang tahu, dia sudah banyak berbuat baik atau banyak berbuat buruk. Siapa yang bisa memberikan jaminan untuk tidak masuk neraka? Kita sendiri juga! Yang bisa memberikan jaminan itu bukan orang lain, tetapi kita sendiri. Tidak ada orang lain yang bisa menjamin diri kita. Kalau toh para bijaksana dikatakan penyelamat, itu karena para bijaksana menunjukkan jalan yang bisa menuntun seseorang ke alam yang lebih baik. Tetapi, kita sendiri masing-masing yang harus berbuat baik


Meneladani Alam


Meneladani Alam




Aku rindu pada Mu....
Yang telah memberikan begitu banyak cinta dihatiku
Sehingga aku berharap tak ada lagi tempat untuk kedengkian!!
Tak ada lagi tempat untuk kejahatan!!!

Cinta, kasih dan sayang yang telah terberi
Terasa menghapus semua dendam dan air mata
Menghapus marah dan kebencian
Menghapus luka dan perih

Tuhan...
Bagiku tiadalah berarti
Siapa lebih ganteng dari siapa
Siapa lebih pintar dari siapa
Siapa lebih kaya dari siapa
Bagiku yang penting adalah
Siapa lebih berguna dari siapa
Siapa lebih mencintaiMu dari siapa.....

Tuhan...
Dapatkah aku meneladani bumi??
Dikotori, diludahi, diinjak dan diberi sampah
tetapi tetap memberi kehidupan bagi semua makhluk


Tuhan...
Dapatkan aku meneladani pepohonan??
Yang tumbuh, berbunga dan berbuah
Tapi bukan untuk dirinya sendiri
Tetapi untuk seluruh mahkluk.

Tuhan...
Jangan beri aku kebosanan akan hidup yang telah kau beri
Jangan timbulkan kebencian atas semua yang telah berlaku tidak adil terhadapku
Template dibuat oleh : irshadi bagas