Mahatma Gandhi amar rahe!
Ketika kita begitu ringan menarik tangan kekerasan menyelesaikan persoalan yang kecil sekalipun, adalah arif kiranya bila kita mau menyimak kehidupan dan gairah Gandhi membujuk kekerasan yang melanda negerinya India. India diparoh pertama abad kedua puluh adalah negeri yang didera pergolakan dan perpecahan politik dan agama yang melahirkan kebencian dan kekerasan yang amat buas.
Dari situ bangkitlah Gandhi – sang Jiwa Agung (Mahatma), yang yakin bahwa kebenaran adalah Tuhan, tumbuh menjadi sosok yang sangat dihormati dan memberi inspirasi bagi jutaan manusia di muka bumi yang mendambakan kedamaian hingga hari ini.
Ia mengajarkan Ahimsa, “tanpa kekerasan” sebab apapun bentuknya kekerasan tak bisa diakhiri dengan kekerasan. Ia percaya benar bahwa kemenangan akhir ada pada Kebenaran, yakni Tuhan. “Ratusan orang seperti saya boleh enyah, tetapi biarlah Kebenaran bertahta,” kata Gandhi. Maka menderita demi keadilan dan kebenaran adalah kekuatan moralnya yang mendasari ajaran Satyagraha, Kekuatan Kebenaran.
Siapakah lelaki kecil bertelanjang dada dengan baju lusuh yang begitu luar biasa ini, dan kehidupan apa yang dijalaninya hingga mampu membawa perubahan besar dalam sejarah India dan sekaligus mempengaruhi begitu banyak tokoh-tokoh besar di dunia? Dalam buku biografi yang bergaya narasi yang renyah dan bernas ini anda akan menemukan potret utuh perjuangan sang ‘Jiwa Agung’ ini. Wolpert menunjukkan bahwa semua aktivitas Gandhi didorong oleh keyakinan kuat bahwa ada hubungan antara kehidupan publik dengan pribadi yang tak bisa diputuskan. Dia menunjukkan bahwa sikap Gandhi, yang terkadang tampak ganjil, sesungguhnya konsisten dengan desain politiknya demi meraih kebebasan politik di India dan mengakhiri kekerasan dengan cara damai.
Dikarenakan pesannya yang universal itu – perdamaian dan kebebasan dan kebenaran – maka tak berlebihan kiranya jika para pengagumnya berteriak: Mahatma Gandhi amar rahe! — Mahatma Gandhi tak pernah mati!
No comments:
Post a Comment
Makasi dah tinggalin comment!